Kamis, 28 April 2016

Mancing Perlu Riset

Mancing adalah sebuah kegiatan mencari ikan yang dilakukan di luar rumah. Kegiatan mancing biasanya dilakukan di laut, danau, kali, bahkan sawah, atau lebih mudah lagi mancing dilakukan di kolam. Mancing merupakan kegiatan yang menyenangkan dan menenangkan.

Mancing tidak hanya datang ke suatu tempat, saat sedang mancing, baik itu ketika mancing di laut, mancing di danau, mancing di kali atau mancing di tempat pemancingan, haruslah dilakukan dengan “serius” artinya memerlukan perencanaan, persiapan sebelum mancing, pelaksanaan mancing dan akhir dari ketika mancing itu selesai dilakukan.



Perencanaan yaitu dengan mencari berbagai informasi tentang lokasi atau tempat pemancingan yang akan kita tuju, bisa dikatakan proses perencanaan ini merupakan proses riset sederhana sebelum anda melakukan kegiatan pemancingan di suatu tempat. Pencarian informasi ini biasanya bisa anda dapatkan ke warga sekitar tempat pemancingan, misalnya pemilik warung atau siapapun yang berada dekat dengan pemancingan tujuan kita.

Jika anda akan memancing di laut, sebaiknya anda mencari informasi tentang kondisi air laut, keruh/butek atau bening atau bagaimana?

Riset sederhana ini cukup penting dilakukan demi menghindari kekecewaan terutama yang rumahnya jauh dari lokasi pemancingan. Percuma kan kita jauh-jauh datang, ternyata lokasi yang dituju tidak sesuai dengan apa yang kita bayangkan? Dewasa ini bahkan kita bisa merisetnya melalui internet. Proses riset melalui internet cukup membantu dalam memberikan bayangan lokasi tujuan pemancingan kita.

Ada tempat-tempat yang kita yakini akan oke-oke saja tanpa kita perlu riset, seperti kolam pemancingan, kali atau danau/waduk yang biasanya tidak banyak berubah tentang kondisi dan keadaannya.

Lain lagi dengan laut, banyak sekali faktor yang dapat berpengaruh terhadapnya, seperti hujan yang membuat air menjadi tidak jernih, angina barat atau angina timur yang membuat gelombang menjadi besar sehingga bisa membahayakan bagi kapal pemancing.

Saat mempersiapkan alat pancing, setiap orang memiliki kecenderungan yang berbeda-beda, ada yang lebih senang menggunakan rangkaian pancing yang “siap digunakan”, mata kail sudah diikat menggunakan senar sesuai kebutuhan dengan ujungnya menggunakan swifel, panjang yang senarnya sesuai selera si pemancing. Hal ini bisa memudahkan saat senar putus, tidak memerlukan banyak waktu dan mempermudah pekerjaan.

Bagi yg mengambil lebih dari satu joran & menyukai mancing ikan mungil yang merupakan hiburan (dikarenakan yg agung tak kunjung dikonsumsi), ada baiknya merangkai mata kail bersama beraneka ukuran atau senar 0,18 & kemudian hingga 0,40.

Kita kelompokkan masing-masing & disimpan dalam plastik yg biasa untuk bungkus obat, masing-masing lima buah lumayan & dikasih tanda atau ditulis diameter senarnya.

Butuh ketahuan, ada type ikan yg menonton senar gede tak ingin makan. Ini benar-benar dilema, kadang-kadang senar mungil dikonsumsi namun tidak jarang putus ubah senar yg lebih akbar nggak ingin makan.

Sesudah persiapan peralatan kita hingga terhadap ketelitian agar kita “aman” hingga kepada ruangan mancing. Sebelum bertolak yakinkan “everything is okay”. Sempat keasyikan menyiapkan segala yg butuh diboyong besok pagi, aku teliti isikan tas pinggang & “dilengkapi” seperlunya.

Pagi-pagi aku segera menuju ke Laut Karang Bolong yg jauhnya 20 kilometer. Di separuh perjalanan tangan aku coba meraba-raba tas pinggang di jok belakang yg kebanyakan aku taruh di bawah. Merasa kurang percaya aku turun nyatanya disitu tiada, di bagasi pula tak ada. Sehingga lemaslah aku! Ibarat ingin berburu pelurunya ketinggalan, kita sanggup apa?

Hasilnya bersama berat hati aku pulang, hati ini makin sakit kala pulang berpasasan beberapa orang yg kepada ingin mancing! Itulah keteledoran yg berakibat “fatal”.

Kala pembuatan mancing serta kita tetap butuh serius & waspada. Janganlah membiarkan joran tidak dengan dipegang atau jika dipegang spinning mesti dalam posisi agak kendor spulnya, sampai jikalau selama ditarik ikan, joran Kamu dapat selamat.

Diwaktu aku tetap pemula, sempat menyimpan joran terhadap sela-sela batu tidak dengan spul dikendorkan. Tiba-tiba ada ikan agung menyambar umpan, joran beserta spinning Shimano aku “digondol” masuk air.

Disaat pulang serta mesti cek & hati-hati, janganlah hingga ketinggalan. Sempat aku naruh pancing di dekat pohon kelapa, hingga di hunian pancing ketinggalan, untung yg miliki warung menyimpannya! Itulah yg aku tujuan mancing itu serius, tetapi seriusnya mampu dilakukan bersama kalem. Apabila Kamu berkenan melakukannya pasti akhirnya tak dapat mengecewakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar